Kenapa di rumah sering berasa lebih gendut?


Gak ada waktu yang lebih bahagia selain yang namanya liburan. Biarpun Cuma beberapa hari dan biasanya juga gak ngapa-ngapain, yang namanya libur ya bikin bahagia. Tapi, kenapa menjelang akhir liburan kita selalu merasa sedih? Sedih karena mesti kerja lagi dan sedih karena perasaan lebih gendut yang tiba-tiba datang melanda. Kenapa bisa?

Ini dikhususkan buat kamu yang liburan di rumah, berhibernasi dan pemakan segala. Yes, you can’t relate if your vacation is filled with full fun trip or doing some work out or in gaining weight mission. Ini khusus buat saudara satu sekte aku yang liburannya cuma online, nonton drama korea, nyemil tanpa batas dan punya badan gampang melar. Yang mandinya juga jarang dan gak keluar rumah dengan alasan cuaca.

Keluar yok? Gak ah. Panas.
Keluar yok? Gak ah. Gak lihat mendung?
Keluar yok? Gila. Mau badai gitu.
Dan begitu seterusnya hingga liburan berakhir. Sampai berdiri didepan kaca dengan muka lebih bulat dan paha yang kalau duduk jadi seluas antartika. 
Rasanya gak banyak-banyak makan. 
Kok bisa gendut banget?! 
WHYYY?

Satu, kebiasaan makan.

Makan kamu memang jadi lebih banyak. Don’t pretend. Don’t live in denial sister.

Secara gak sadar, makan memang lebih banyak dan gak teratur di jam berapa. Aku juga bukan tipe yang jaga pola makan tapi setidaknya sarapan roti, makan nasi 2 kali dan menghindari makan malam. Biarpun itu sering berubah dengan banyak syarat kayak kuota internetnya operator, selama hari-hari kerja itu tertaati dengan tertatih-tatih. Semuanya berubah disaat liburan.

Bangun siang bikin makan siang yang banyak. Makan kesiangan bikin jam makan sore lewat dan baru makan diwaktu malam. Malam yang biasanya dilewati begadang, pastilah bikin lapar dijam tidur. Muncullah edisi masak mie atau mengunyah semua cadangan makanan buat sebulan.
Entah kenapa. Aku selalu bangun lebih lapar kalau malamnya makan. Aneh.


Makan dikala terlalu lapar.

Waktu punya aktifitas, kita makan tepat waktu karena terikat banyak hal. Tapi disaat gak ada kerjaan, kita biasanya makan dikala lapar. Makan dikala lapar itu bikin kita makan lebih banyak dan lebih buas. 

Belum lagi lapar bikin kita makan lebih cepat dan lebih cepat makan bikin rasa kenyang datang lebih lambat. Kalau gak salah, katanya otak perlu 20 menit paling tidak untuk memahami kalau perut sudah kenyang. Tapi hawa nafsu yang membara membuat kita menghabiskan satu porsi nasi dalam beberapa menit dan langsung menyusul piring kedua. Bablas lah sudah.

Kekenyangan bikin ngantuk dan alamat tidur abis makan langsung datang. Pasagan klop banget. Kekenyangan, tidur. Bangun tidur, lapar lagi. Makan lagi. Snack sana-sini. Lingkaran maut banget. Gimana gak gendut coba?

Makanlah sebelum terlalu lapar dan berhenti sebelum terlalu kenyang. Semua yang terlalu memang gak baik. Termasuk terlalu mencintai pacar. Loh?

Dua, baju rumahan.

Iniii. Selain makan, baju rumah bikin kita delusi selama liburan.

Gak tahu ya kalau yang dirumah bajunya cantik-cantik tapi kalau dirumah, aku bohemian abis. Being comfortable is number one. The hell to style. Baju kaos gombrong besar yang kerahnya sabrina karena seringnya lewat proses pencucian, untuk baju dan celana katun yang semakin transparan selalu jadi pasangan. Kira-kira, berbeda sekian ratus derajat sama selfie yang di instagram.

Besarnya baju, lapangnya celana bikin kita merasa lebih kecil dari ukuran sebenarnya. Bentuk badan yang tak terdeteksi bikin kita gak waspada. Belum lagi lapangnya baju bikin lapangnya perut menampung semua makanan yang masuk. Gak ada acara mesti buka resleting celana bikin kita makan sampai kenyang sekenyang-kenyangnya tanpa control.


Tiga, gampangnya olahraga.

Terkadang. Disaat bulan merah terbit. Aku olahraga. Beberapa hari sekali sekedar joget sambil lihat video clip korea. Stretching sana sini biar gak pegal-pegal banget. Nah, disaat libur, semua gerakan kecil tanpa sadar dihitung otak sebagai olahraga. Ini membuat jiwa terbohongi.


Sekedar bersih-bersih rumah, sudah termasuk olahraga. Sekedar berkeringat lari mengangkat jemuran waktu hujan, sudah termasuk olahraga. Sampai keringat yang keluar diwaktu makan dan tidur siang, juga dihitung olahraga.

Gampang ingat jumlah olahraga tapi lupa jumlah makanan yang masuk. 
Bikin lemak kita berkembang biak dengan baik. Saat malam mereka bangun dan jahitin baju celana dilemari. Semuanya jadi kekecilan begitu liburan selesai.

That's it, 3 hal utama yang bikin kita bukan berasa gendut habis liburan tapi tepatnya, memang lebih gendutan habis liburan di rumah. Biarpun ada orang-orang diluar sana yang gak gendut dengan mudah... Well, you can't relate.

Comments

Popular posts from this blog

Gulai Rebung Asam

Solar Eclipse 2016