Cerita seram kamar mandi tua
Tidak
ada kosan yang besar tanpa cerita horror. Apalagi kosan keramat kami. Kalau
dibukukan mungkin sudah bisa diangkat menjadi film layar lebar.
Banyak
jenis cerita horror dikosan yang datang seperti tiupan angin dan hilang secepat
datangnya. Kalau lagi serem kita bahkan sering tidur bareng. Bukan biar
hantunya takut. Kalau hantunya datang, kita bakal ketakutan bersama. Belum lagi
drama gak penting kalau mau ke kamar mandi dan malam haripun jadi terasa begitu
panjang.
Salah
satu yang terkenal itu hantu di bekas kamar mandi tua.
Dapur
kita menyatu dengan bekas kamar mandi lama yang setelah gak terpakai dengan
sendirinya menjadi gudang dan tempat gantungan cucian. Tumpukan barang disana
sini dengan susunan serapi yang kita bisa. Sementara cucian yang tergantung adalah cucian
yang menunggu waktu menjemur atau sudah dijemur tapi belum kering. Beberapa
baju tapi lebih mayoritas pakaian dalam dalam berbagai warna serta bentuk.
Tempatnya gak kotor tapi jelas gak terlihat terawat dengan semua yang bertumpuk
dan bergantung.
Alkisah,
hujan turun dengan deras malam itu dan kita pada sibuk dikamar masing-masing.
Bobroknya kosan bikin banyak tempat bocor. Salah satunya turunan pertama dari
depan menuju dapur. Sebagai anak lama kita paham seluk beluk genangan air. Seperti,
kalau curah hujan sekian, airnya sampai mana. Sudah seperti pengetahuan umum
yang wajib dikuasai. Tapi 2 kakak cantik baru pindah penghuni kamar kosan depan,
jelas belum sempat belajar.
Hujan
membadai diluar bikin kita gak banyak bersuara. Sampai kemudian terdengar suara
gedebuk kencang dari belakang disertai jeritan minta tolong pelan.
Berhamburanlah
kita dari kamar mencari sumber suara. Terus lihat salah seorang kakak baru itu
terperosok didinding sebelah pintu dapur. Posenya jelas habis terpeleset waktu
terjun dan bergulung gulung hingga berhenti tertahan dinding. Dari posenya, aku
bersumpah kalau itu sangat sakit. Mukanya pucat pasi dan reflex pertama kami
adalah tertawa.
“astaga
ayuuk. Kok bisa jatoh?!” kemudian baru buru-buru menolong.
Dia
sih belum bisa ngomong. Shock abis. Meski sempat mengira dia mungkin mengalami
patah atau sejenisnya, setelah berhasil dibantu berdiri, dia cuma kemungkinan
lebam. Butuh beberapa saat sampai dia akhirnya bisa cerita. Jelas, dia jatuh
sejatuh jatuhnya jatuh.
Begitu
berhasil ngomong dia cuma baca-baca doa.
Ternyata.
Dia tadinya riang girang mau kekamar belakang. Letaknya tepat disebelah pintu.
Tapi waktu dia turun, posisinya yang memandang lurus ke tempat bekas kamar
mandi lama itu, malah melihat hal lain.
Katanya,
ada cewek yang berdiri menatap dibalik baju-baju yang bergantungan.
Hujan
badai dan kami mendapat cerita begitu seram.
Pikiran
logis pertama adalah, gak lah. Itu mungkin Cuma baju yang digantung. Jadi kita
ramai-ramai melirik dari ruang tengah tapi gak kelihatan ada baju yang bakal
disalah pahami sebagai cewek berbaju putih berdiri apalagi menatap.
Entah
menatap bagaimana yang pasti dia bilang, mereka bertatap muka. Kaget. Makanya dia
jadi terpeleset dan jatuh terkapar. Jeritannya waktu jatuh adalah jeritan
ketakutan karena apa yang dilihat dan jeritan minta tolongnya baru datang
setelah jatuh.
Penampakan berupa wanita berbaju putih, berambut panjang. Tipe klasik. Tapi seumum apapun, gak ada yang pengen lihat apalagi main tatap-tatapan. Belum
lagi kenyataan kalau si kakak itu ternyata bisa merasakan aura-aura. Dan kosan
tua kami katanya penuh aura.
Satu
cerita selalu berhasil memancing cerita lainnya.
Konon.
Sudah acap kali penampakan dikamar mandi itu terlihat. Sekedar kelebatan atau
ada yang bersumpah benar-benar melihat. Mungkin banyaknya baju yang sering
bergantungan dan kurangnya cahaya adalah faktor utama. But well, apapun itu kita gak mau
ambil resiko.
Malam
itu kita tidur dikamar-kamar terdekat demi menyelamatkan diri dan gak mau
kekamar mandi sendiri. Hujan yang deras semalaman sukses bikin kita ketakutan
sampai pagi. Biarpun semuanya pada rajin sholat dan mestinya gak perlu takut,
apalah daya para gadis ini. Pemercaya cerita horror paling cepat dan pengecut minta ampun.
Entahlah.
Aku gak terlalu penakut tapi kalau satu orang gentar, yang lain ikutan gentar
dan suasana jadi mencekam. Setiap sudutpun rasanya dihuni sosok-sosok tak kasat
mata yang jelas bikin kita semakin ketakutan.
Sejak
kedatangan si kakak ini kami jadi punya banyak koleksi cerita hantu. Dia bilang,
sosok itu memang sering terlihat disana dan berpesan agar kami selalu menjaga
kebersihan dan sikap biar dia gak marah.
Jiwa kita terlalu rapuh buat menerima peringatan dari dunia lain.
Percaya
atau gak. Kalau ada yang sakit atau kalau kita lagi pada sibuk sama kuliah dan kos-kosan jadi kurang terawat, bakal ada yang melihat penampakan. Bisa di bekas kamar mandi, di kamar mandi,
di dapur atau pintu dapur. Itu tempat favorit dan semuanya punya kisah kelam
menakutkan.
Setelah
2 bulan para kakak cantik memutuskan untuk pindah. Sejarah pindah tercepat di
kosan kami yang terkenal bikin nyaman biarpun kekurangannya disana-sini.
Dia
pindah dan meninggalkan kami dengan sejuta kisah seram.
Comments
Post a Comment