Isi halaman motto dan persembahan skripsi



Bagi yang sudah skripsi, pasti tahu isi halaman motto dan persembahan. Buat yang lagi proses skripsi, pasti sudah kepikiran apa dan siapa yang bakal dimasukin. Yang masih lama dari masa skripsi, kamu harusnya tahu, biarpun sepele, perihal disebut gak disebut dihalaman motto dan persembahan itu bisa mengundang pecahnya konflik internal.

Jujur, kamu gak tulis nama aku kan di skripsi?

Halaman motto dan persembahan itu biasanya berisi motto penulis dan ucapan terima kasih.

Kebanyakan nulis motto picisan yang ditiru dari skripsi kakak tingkat yang juga nyontek dari kakak tingkat sebelumnya. Gak sadar mungkin motto itu motto kuno yang diambil dari kitab keramat. Bisa saja. Atau Cuma lyric lagu favorit.

Sedangkan persembahan alias ucapan terima kasih berisi puji syukur sama yang maha kuasa. Terus secara berurutan, keluarga, teman dan yang paling klise, last but not least, boyfriend or girlfriend. 

song hye kyo kim jiwon
Nama kamu gak ada juga?

Disini ada yang panjang sampai semeter dan ada yang singkat padat tepat sasaran. Meski dikemudian hari banyak yang tersinggung gak masuk daftar.

Jadi ingat punya sendiri dan pas baca, sumpah. Entah kenapa bikin malu. Why did I write that?

Apalagi dibagian terspesial. Kyaa! Orang yang aku tulis namanya disana bukan pacar tapi jelas dia banyak banget sudah berjasa. Tapi tetap saja, dibaca lagi, semuanya terkesan begitu berlebihan dan terlalu memalukan untuk diingat.


doctor kang
 Oh, ada juga nih ya kasus begini. 

Wajar banget nama pacar dimasukin karena biasanya kalau cewek si pacar suka jadi tukang ojek bimbingan. Sementara yang cowok, pacarnya sering jadi pembimbing baik hati. Dari bantuin cari bahan sampai bantu ngetikin dan sampai jadi skripsi. Sudah wajar banget dapat ucapan picisan di halaman persembahan.

Tapi terkadang, apalah hubungan perpacaran. Ada yang memang bertahan lama dan menikah. Dalam kasus manis ini, si halaman itu bakal jadi salah satu halaman romantis untuk dikenang. 

Sedihnya, ada yang kemudian putus terus lanjut S2 dan ketemu pacar lain. Yang terus namanya ditulis di thesis sebagai orang special yang sudah banyak membantu dikala suka dan duka. 

Kemudian terciptalah koleksi skripsi, thesis dengan dua nama orang terspesial yang berbeda dan kemudian punya suami yang berbeda lagi. Disini, halaman motto dan persembahan skripsi menjadi salah satu saksi kenakalan masa remaja yang mungkin kadang gak pengen dibagi sama yang jadi suami atau istri.

Kenapa isi halaman motto dan persembahan skripsi bisa mengundang konflik?

Kamu kan yang gak tulis?

Itu tadi. Kadang ada yang rajin dan nama semua orang ditulis detail sepenuh hati dengan ucapan khusus satu persatu. Penuh cinta dan rasa terima kasih yang tinggi.

Eh, si teman yang sudah ditulis namanya itu malah gak nulis balik nama kamu di ucapan dia. 



Ini sepele sekali tapi mengena banget kadang. Kayak, masa sih sekedar nama gak ketulis? 
Terus, selama ini aku dianggap apa? 
Cuma sebatas itu pertemanan kita? 
Kamuh djahaad! 



Hahahaaa gak penting banget. Mungkin sekarang sudah gak begitu tapi jaman aku dulu sih masih. Dipikir, itu sama sekali gak penting. Buat apa coba? Jadi referensi cari kerjaan jelas gak bisa. Buat kenang-kenangan doang? Satu dua hari juga lupa.

Cuma memang, bangga aja kalau ditulis di skripsi teman dan dapat ucapan terima kasih. Rasanya gak sia-sia udah bantu selama ini. Kasih saran ini itu. Berjuang bersama selama kuliah, berjuang bersama selama skripsi. Apalagi teman satu rumah yang sudah berjuang bareng buat tetap hidup melewati masa perkuliahan yang gak selalu manis.

Pas dibaca-baca lagi, halaman motto dan persembahan itu rada konyol tapi membangkitkan kenangan. Kayak,
Oh! Aku pernah dekat sama si A, si B. Kok bisa ada si F? 
 Tunggu, Kapan aku jadian sama orang ini??
Begitu kira-kira.

Sebagai orang yang punya halaman motto dan persembahan padat, aku merasa sudah melewatkan orang yang paling berjasa. Kok bisa waktu itu gak kepikiran buat masuk ucapan terima kasih? Kalau gak ada dia, aku gak mungkin kayak sekarang. Kalau gak ada dia aku mungkin gak bisa kuliah dengan lancar. Ituloh. Bibik gorengan dan nasi uduk.

Rasanya gak ada jasa yang lebih besar dari mereka. Kalian para anak kuliah, ingatlah jasa bibik gorengan dan nasi uduk yang muncul rutin di jam yang sama setiap harinya gak perduli panas dan badai. Selalu datang dengan teriakan memanggil penuh keramahan.

“goreeeng goreeng. Nasi uduk.”



Mereka gak butuh ucapan terima kasih dihalaman persembahan, cuma ucapan terima kasih secara langsung sudah cukup. Lebih bagus lagi dalam bentuk pembelian gorengan dalam jumlah banyak. Beliau bakal lebih senang.

Sepanjang kita kuliah, banyak banget orang yang sudah berjasa dan gak mungkin semuanya kesebut diselembar halaman. Berterima kasih langsung dengan tindakan bakal lebih berarti dan menjalin silaturahmi.


Gak usah marah kalau gak kesebut. Gak usah maksa buat nyebut semuanya. Dan gak usah pakai kata-kata yang berlebihan. Ingatlah, skripsi dirumah bisa jadi cuma alas laptop dikemudian hari tapi di perpustakaan kampus bisa dilihat siapa saja.

Secara pribadi, masa mencari inspirasi judul banyak dihabiskan buat ngeliatin halaman motto dan persembahan. Banyak banget yang lucu. Lebih lucu lagi kalau pas balik lihat nama dan kenal. Gilee… kakak itu.... terus kita contek. 😆

Dari pada jadi bahan tertawaan adik tingkat, cukup tulis seadanya dan sekeren mungkin. 

There’s always a bright sunshine after the rain.
Everything is going to be fine, just believe… 


For those lame motto, I blame my seniors. Mine could be much cooler if they did.




Comments

Popular posts from this blog

Kenapa suka nonton MotoGP?