Kenapa suka nonton MotoGP?


Just done watching first race of MotoGP 2017. Even the MotoGP race got delayed almost for 45 min, it was exciting!
There went Maverick Vinales as the winner and a sweet debut with Yamaha of course. Andrea Dovizioso got runner up, (my Q : why does he always has such a sad looking face?). Then, their sunbae, Valentino Rossi came in 3rd.

Qatar GP was fun. Biarpun banyak yang jatuh sih. Well, mungkin kedengaran jahat tapi kalau pas nonton gak ada yang kepleset rasanya kurang greget. We need to see some actions to be on the edge but wishing their safety at the same time. It's still matter of live.

How did you fall in love with MotoGP?


Awalnya gak begitu suka MotoGP. Dulu lebih ke fans bola dan jagoin Barcelona. Biarpun sampai sekarang tetap ngawasin Barcelona dari jauh, buat  nonton kick off udah jarang banget. Paling banter cuma nonton World Cup dan itu 4 tahun sekali.

Berawal dari jadwal balapan GP yang selalu hari minggu dan dulunya suka barengan sama jadwal nyetrika, kepincutlah. Dari awal suka Rossi. Bukan karena semua orang suka Rossi tapi karena emang dia jago. He is the fun of MotoGP. He makes the show more alive.

Berangkat dari dukung Rossi karena cuma familiar sama nama itu, mulai sering nonton dan mulai cari tahu ini itu. Makin sering nonton, makin seru. Terus terlupakanlah nonton bola. Masa kuliah itu masanya gila bola tapi sekarang berkhianat pindah ke MotoGP.

Bicara jagoan, biarpun didalam hati selalu Rossi, secara umum dukung semua. To be there, they are all good. Persaingan mereka, saling menyalip, senggol menyenggol dan drama sindir menyindir, semuanya seru buat ditonton. Terlebih, balapannya gak lama.

Seseru-serunya nonton, paling seru kalau nonton bareng. Di rumah, ayah juga suka. Karena kita suka ribut nonton, adek pun ikutan. 

Itu adek yang paling kecil sempat demam Lorenzo dan biodata IG nya udah kek fans sejati Lorenzo. Setiap nonton teriakannya udah paling kencang dan mungkin kedengaran sampai ke telinga Lorenzo nya sekalian. Sisa anggota keluarga yang lain jadi ikut nonton karena gak punya pilihan. Hahaa

Kalau sudah musim MotoGP, otw ke Bengkulu jadi disesuaikan sama jadwal GP. Terus selama di mobil yang kita omongin berdua ya MotoGP. Apalagi musim GP tahun kemaren. Kan banyak banget drama. Udah kayak telenovela. Dramanya Marques vs Rossi, Rossi vs Lorenzo, Marques cs-an sama Lorenzo dan kita malah dukung si kalem Dani Pedrosa. 

Belum lagi hal absurd kayak, secepat apa Rossi kalau harus otw Argamakmur Bengkulu? 2017 sih mungkin dia bisa rada tarik gas tapi kalau era 2015an? Beuh… judulnya bakal Offroad race bukan Moto race. Terus kita bikin list siapa yang bakal menang. Gak penting banget tapi lumayanlah jadi obrolan sepanjang jalan.

Dari pembalap sampai komentatornya di ikutin. Gak kebayang kalau entar bukan Nick Harris lagi. 
His British accent is addicting. 

Dari nularin keluarga, teman dekatpun udah ikut ditularin. Nonton MotoGP ala anak cewek itu penuh teriakan gak penting. Kebanyakan Cuma nyebutin huruf vocal dan di nada tinggi. Habis nonton semuanya terkuras. Ya emosi, ya tenaga. Teriak sana sana bikin capek dan serak. Belum lagi bahasan yang suka meleceng dari hakikat balapan.

Kita gak ngerti motor. Yang kita fokusin malah kadang tampangnya. 
Oh ini cakep. Lah ini cakep. Ini juga cakep. Kenapa semuanya cakep?!


Dukunganpun suka diberikan berdasarkan tingkat kesukaan tanpa sebab. Kalau udah kepincut yang satu, dicarilah detail si pembalap sampai pacar terakhirnya. Terus pindah ke pembalap yang lain lagi. Kita bikin drama MotoGP jadi lebih telenovela dari yang udah ada.

Gak ngerti kalau ada cowok yang berpikir, kok cewek tapi suka nonton MotoGP?
Really. Can’t you see that? There are plenty good fish and boys always look best when they are competing. Hah.

But honestly, I love the adrenaline rush from watching the race. That time when you have to fix your eyes properly on the TV screen to catch everything. Then, every time you have to be on the edge every time they did cornering thing. Silly, but it amazes me how the knee is survived all the time. Someone crashes, someone overtakes or being overtaken, it's all dope.


Berharap banyak sama MotoGP 2017. Dengan ada yang baru naik kelas, ada yang pindah rumah, ada yang pasangan baru, semoga bikin balapan jadi makin seru. Gak dukung secara khusus siapa buat jadi juara tapi kalau bisa Rossi. (Haalah...)


Nonton MotoGP bikin kita rela tunda semuanya biar gak ketinggalan. Terus suka gak sadar teriak-teriak kencang gak jelas waktu nonton sendiri, kadang dini hari pula. Kek barusan. Well, mungkin gak sendiri juga. Siapa tahu ada yang nemenin nonton tanpa sadar. (Lihat kiri kanan...) 




Comments

Popular posts from this blog