Dream pet




Kalian punya hewan peliharaan? Apa? Kucing? Anjing? Ayam? Burung?
Apapun itu, aku selalu pengen punya peliharaan serigala. Bukan karena berani, gak berani juga sih biarpun belum pernah ketemu. Tapi serigala kelihatan keren. Selalu kelihatan cool. Atau anjing yang bentuknya kayak serigala. Ada kan? Sering lihat di TV. Siberian husky. Kayaknya ada didaerah kutub dan jelas gak ada disini. Sekitar sini apa coba? Harimau?

Tapi harimau juga lucu. Aku selalu suka lihat anaknya. Jauh berkelas dari kucing. Kalau aja si anak harimau itu bakal tetap jadi anak. Sayangnya dalam beberapa tahun dia bakal jadi remaja dan remaja selalu punya jiwa pemberontak. Ntar bukannya kasih makan, malah dimakan.


Dirumah pernah pelihara ayam tapi akhirnya kandas diculik orang-orang tak dikenal. Sempat juga punya burung perkutut, akhirnya juga diculik. Terus terbaru, si tuan rumah pelihara ikan gurame dikolam depan rumah dan nyonya rumah pelihara itik.

Ikan? Oke. Gak masalah karena kita beda alam dan gak saling ganggu. Dia juga tumbuh tanpa suara dan sebagai anak tua gak kebagian tugas remeh kasih makan ikan. Tapi beda kasus sama itik.

Entah gimana nyonya rumah kita sampai pelihara itik, 11 atau 15 ekor. Dibikin kadang dibelakang rumah. Awalnya gak ngeh karena gak tinggal dirumah. Terus, waktu pulang, tiba-tiba kaget sama bau  asem semerbak yang kayaknya dari dedak makanan itik. Rumah jadi bau dan kalau mereka udah kwek kwek, suaranya ribut bukan main. Karena semua warga rumah protes, si itik akhirnya dijual dan tinggallah 3 ekor.

Sampai suatu hari, ikan-ikan yang udah dipelihara sekitar beberapa tahun itu mati serentak. 

Awalnya mati beberapa ekor. Curiga sama air, kolam dibersihkan. Mati lagi beberapa ekor. Terus mati serentak 3 kolam. Menurut aku sih, mungkin mereka kekurangan oksigen. Ikannya banyak dan udah pada gede. Seberapa coba kolam hias depan rumah. Mereka mungkin juga bunuh diri. Pokoknya, semua gurame mati. 

Ayah hampir nangis waktu tahu peliharaannya mati. Sementara kita cuma keluarin panggangan. Siap pesta ikan bakar. 

gurame bakar
Dan si itik yang 3 ekor sekarang tinggal 2. Kata nyonya, kematian yang satu ekor mungkin karena usia senja. Dipikir mereka emang udah cukup tua dan telurnya juga mulai berkurang. Kita sering banget bujuk si emak biar itiknya ditiadakan tapi dia gak bergeming. Malah kita dicaci karena gak balas budi padahal suka makan telur si itik.


Kapan coba kita makan telur itik? 
Emak kelewat sayang sama itiknya sampai telur mereka cuma dipajang dikulkas. Akhirnya pas mau dipake bikin kue udah pada busuk. Dan para itik sendiri mungkin pernah dengar usul peniadaan mereka, soalnya kalau kita lewat mereka langsung lari masuk kandang.

Secara pribadi, aku gak benaran pernah pelihara apapun. 

Selain serigala, kalau harus anjing, aku pengen punya great dane. 
It’s such a super cool dog. Dia gede banget kayak kuda. 





Kalau yang lucu-lucu mungkin pelihara ikan atau kura-kura. 




A turtle is cute right? Kita gak benar-benar perlu kasih makan. Dulu pernah punya waktu masih kecil. Dia gak kelihatan tumbuh sama sekali. Besarnya segitu aja dalam beberapa tahun. Terus dia mulai pintar keluar kandang dan akhirnya hilang. Dia kabur.

Lagi pula, aku mungkin memang gak punya kemampuan sama dunia binatang. Ngelihat orang yang punya kucing terus sering ngajak kucingnya ngobrol selalu sukses bikin aku takjub.


Dulu ada kucing yang suka datang kerumah kalau jam makan. Kalau kursi makan udah ditarik, dia bakal muncul dalam hitungan detik. Nah, ayah sama adek suka makan siang bareng disebelah rumah. Mereka bertiga ngobrol seru sambil makan. Iya bertiga. Bertiga sama kucing.

Mereka tanya ini itu dan si kucing balas meong-meong. Dugaan aku, si kucing meong karena lapar tapi sama bapak dan anak itu malah dianggap sebagai jawaban. 

Belum lagi nenek sebelah. Dia emang udah tinggal sendiri dan pelihara seekor kucing hitam dari kecil. Ngobrol sama kucing sih gak seberapa. Nenek malah sering berantem. Kadang kita kira dia lagi ngomelin siapa, tahunya si kucing. Dia marah-marah, kucingnya cuma guling-guling manja sambil mutarin ekor kekiri kekanan.

Didekat aku, jangankan meong, si kucing langsung lari. Aku paling gak suka makan didekatin kucing. Bawaannya takut bulu kucing terbang ke nasi. Parno mungkin tapi sebersihnya kucing dan katanya mereka gak bawa bakteri yang bahaya, aku tetap gak suka ditempelin kucing.

Apalagi kalau makan diawasi kucing sambil dimeongin. Serasa makan sambil ditagih hutang. Kalaupun dikasih makan, mereka selalu bawa keluar dari tempatnya. Kenapa dia gak mau makan ditempat yang disediain? Bikin emosi. Belum lagi sejarah gulai yang sering dirampok kucing. Beuh. 
 
Karena itu, pengen pelihara serigala. 
Kalau bisa berubah jadi Jacob Black juga gak papa.



Comments

Popular posts from this blog

Kenapa suka nonton MotoGP?